The angin88 Diaries

Wiki Article

Angin darat adalah sistem angin lokal yang terjadi pada malam dan pagi hari di daerah pantai ketika udara darat lebih dingin daripada laut. 

Baru-baru ini, ketika sebagian besar penduduk Indonesia resah dengan beras yang langka di pasaran dan harganya yang melonjak, ibu dua anak itu tak merasakan dampak kelangkaan beras.

Filosofi ketuk tular ini juga menyasar generasi muda masyarakat adat Cireundeu, seperti dituturkan oleh tokoh pemuda Cireundeu, Triana Santika, yang mengaku khawatir tradisi rasi perlahan-lahan akan terkikis karena tidak dilestarikan oleh generasi penerusnya.

Para siswa tampak antusias mempraktikkan cara membuat rasi dan eggroll atau kue semprong yang terbuat dari tepung singkong. Mereka juga diajari membuat wayang dari batang dan daun singkong.

Udara check here dingin yang lebih berat dari daratan kemudian mengalir ke permukaan laut menggantikan udara panas yang hilang. 

Angin darat mengalir dari sepanjang garis pantai (daratan) ke lepas pantai hingga laut. Angin darat bertiup secara bergantian dengan angin laut yang biasanya terjadi saat siang hari. 

Makanan itu adalah rasi – singkatan dari beras singkong – yang disantap Neneng dan keluarganya sebagai asupan karbohidrat pengganti nasi.

“Pasokan mereka atau akses mereka terhadap beras terputus. Waktu itu karena situasi perang pada saat zaman penjajahan Belanda sehingga mereka terpaksa berinovasi mencari alternatif pangan selain beras. Terciptalah beras singkong. Mereka mulai membudidayakan dan mengkonsumsi singkong.”

Hal tersebut terus-menerus terjadi selama daratan masih lebih dingin daripada lautan. Aliran angin dari daratan ke lautan itulah yang disebut sebagai angin darat. 

Bicara soal ancaman krisis pangan, Adi bilang ada solusi yang lebih baik dibanding diversifikasi pangan, yaitu mengurangi konsumsi beras atau karbohidrat.

Saat makan siang, guru dan siswa disuguhi rasi yang diolah seperti nasi goreng. Para pelajar secara langsung mendapat pengajaran soal alternatif pangan selain beras yang selama ini dikonsumsi masyarakat banyak.

Penerawangan itu memicu para sesepuh meminta warga Cireundeu beralih ke umbi-umbian dan hasil bumi lainnya. Abah Widia mengatakan, beragam sumber karbohidrat yang ditanam di Cireundeu – seperti talas, jagung, biji hanjeuli, singkong dan ubi – dapat menggantikan beras.

. which want a great deal of bravery n aid sort the family members.. praying for His assistance to acquire as a result of all this.. I Wish everything will go on effortlessly.. InshaAllah.. understand a lot of things previously months.. have observed betrayal, meet some wicked folks masked with shining mild, notice individuals that make large errors yet make an effort to deny it, listened to lies from unexpecte

Di mana daratan menjadi lebih panas daripada lautan, sehingga angin darat akan digantikan oleh angin laut.  

Kawasan Kampung Cireundeu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Hutan Larangan – hutan yang terlarang dimasuki, ditebang pepohonannya, dan diambil hasil buminya – demi menjaga sumber air; Hutan Tutupan – kawasan reboisasi yang boleh ditebang pohonnya, tapi wajib ditanami kembali; serta Hutan Baladahan yang boleh ditanami atau dijadikan lahan perkebunan.

“Proteinnya tinggi sekali, for every 100 gram bisa sampai delapan gram, sangat baik untuk pertumbuhan anak. Hanya yang jadi masalah sorgum itu pengolahannya belum bisa ditanak seperti beras.”

Report this wiki page